CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 13 April 2012

Teknik Dasar Isolasi Mikroba

LAPORAN MIKROBIOLOGI DASAR



Di Susun Oleh :


    Alvia                 :    723901S.08.002
    Aulia Rahmita    :    723901S.08.008
    Dwi Hendro Prasetyo    :    723901S.08.018
    Fitri Widiarti      :    723901S.08.023
    Martina Reni      :    723901S.08.038
                      


BAB 1
PENDAHULUAN



I.1 LATAR BELAKANG
Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratus-ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sekali bersin terdapat beribu-ribu mikroorganisme sehingga diperlukan teknik yang dapat meminimalisirnya seperti pengisolasian (Pelczar & Chan, 1986).
Alat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut.
Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagi macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika. Bahan agar yang utama adalah galaktan (komplek karbohidrat yang diekstrak dari alga genus Gelidium). Agar akan larut atau cair pada suhu hampir 100oC dan akan cair apabila kurang lebih 43oC (Hadioetomo, 1993). Menurut Schlegel (1993) agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode bacteriaological.
Salah satu teknik dasar dalam analisa mikrobiologi adalah teknik transfer aseptis (suatu metode atau teknik di dalam memindahkan atau mentransfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur). Teknik ini sangat esensial dan kunci keberhasilan prosedur mikrobial yang harus diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi. Pengambilan sampel harus dilakukan secara statistik agar tidak bias, jadi secara acak (random sampling). Selain itu, digunakan teknik aseptis selama pengambilan sampel agar tidak terjadi pencemaran. Alat-alat yang digunakan harus steril.
Teknik transfer aseptis ada meliputi beberapa teknik seperti Inoculating (inokulasi) dengan jarum ose, Pipetting (mentransfer dengan pipet) serta Alcohol Flamming (mentransfer dengan forsep yang dibakar dengan alkohol) (Anonim, Http://www.rachdie.blogsome.com/).

l.2  TUJUAN PRAKTIKUM
     Agar praktikan dapat mengetahui tekhnik dasar isolasi mikroba
     Agar praktikan dapat mengidentifikasi koloni bakteri yang telah diisolasi dalam medium




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme sangat erat kaitanya dengan kehidupan kita, ada beberapa diantaranya bermanfaat dan adapula yang merugikan.Salah satu teknik untuk membiakan ( Menumbuhkan ) bakteri, yang menjadi padat dan tetap tembus pandang pada suhu inkubasi. Media yang baik adalah agar, dapat dilarutkan dalam larutan nutrien dan bilamana menjadi gel akan tetap padat dalam kisaran temperatur yang luas. Mikroorganisme terdapat dimana-mana didalam lingkungan kita mereka ada pada tubuh kita, didalam tubuh kita, dan disekeliling kita. Mereka merupakan komponen penting dalam ekosistem. Dihabitat alamiahnya, mereka hidup dalam suatu komunitas yang terdiri dari berbagai jenis mokroorganisme, bersama spesies-spesies biologi lainnya. Didalam komunitas ini, satu spesies mikroba dapat mempengaruhi spesies lain dengan berbagai cara-cara beberapa bersifat menguntungkan beberapa merugikan ( Pelczar, 1988 ).
Untuk mempelajari kehidupan dan keragaman bakteri, diperlukan suatu usaha untuk mengembakbiakkan mereka dalam skala laboratorium. Pengembangbiakan ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber isolat, seperti tanah, udara, sisa makanan, dll, dalam media yang mengandung nutrisi.
Media pertumbuhan bakteri sangat beragam, mulai dari media selektif, media penyubur, media diferensial, dll. Masing-masing media memiliki fungsi berbeda dan digunakan tergantung tujuan dari praktikan.
Untuk menyendirikan suatu spesies ada dikenal beberapa cara, salah satunya yaitu dengan pengenceran. Cara ini pertama-tama dilakukan oleh Lister dalam tahun 1865. Ia berhasil memiara murni Streptococcus lactis yang diisolasikannya dari susu yang sudah masam. Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-macam spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari enceran ini kemudian diambil 1 ml untuk diencerkan lagi. Dan dari pengenceran yang kedua ini diambil 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 ml untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni tumbuh dalam medium tersebut, tetapi mungkin juga kita hanya memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu koloni murni, dan selanjutnya spesies ini dapat kita jadikan biakan murni. Kalau kita belum yakin, bahwa koloni tunggal yang kita peroleh itu murni, kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel (Anonim, Http://www.scribd.com).
Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratus-ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sekali bersin terdapat beribu-ribu mikroorganisme sehingga diperlukan teknik yang dapat meminimalisirnya seperti pengisolasian (Team Pengajar Mikrobiologi Dasar, 2009).
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin) (Hadioetomo, 1993).
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara lain, untuk mengisolasi bakteri dapat dilakukan dengan cara goresan (streak plate), cara taburan atau tuang (pour palte), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution method), serta mikromanipulator (the micromanipulator method).
Biakan murni bakteri adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteri yang ditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut berfungsi sebagai medium pertumbuhan. Medium ini dapat berfungsi sebagai sumber nutrisi yang diperlukan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Bahan dasar yang digunakan untuk medium pertumbuhan ini adalah agar-agar. Untuk bakteri heterotrof, medium dilengkapi dengan air, molekul makanan (misal gula) sumber nitrogen dan mineral. Untuk hasil yang lebih baik agar bakteri tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih dahulu.
Salah satu teknik dasar dalam analisa mikrobiologi adalah teknik transfer aseptis (suatu metode atau teknik di dalam memindahkan atau mentransfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur). Teknik ini sangat esensial dan kunci keberhasilan prosedur mikrobial yang harus diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi. Pengambilan sampel harus dilakukan secara statistik agar tidak bias, jadi secara acak (random sampling). Selain itu, digunakan teknik aseptis selama pengambilan sampel agar tidak terjadi pencemaran. Alat-alat yang digunakan harus steril (Anonim, Http://blogger.com).

Teknik transfer aseptis ada meliputi beberapa teknik seperti Inoculating (inokulasi) dengan jarum ose, Pipetting (mentransfer dengan pipet) serta Alcohol Flamming (mentransfer dengan forsep yang dibakar dengan alkohol) (Anonim, 2006).
Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba.
Terdapat beberapa faktor abiotik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri, antara lain: suhu, kelembapan, cahaya, pH, AW dan nutrisi. Apabila faktor-faktor abiotik tersebut memenuhi syarat, sehingga optimum untuk pertumbuhan bakteri, maka bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak (Anonim, Http://iqbalali.com).
Bakteri merupakan organisme kosmopolit yang dapat kita jumpai di berbagai tempat dengan berbagai kondisi di alam ini. Mulai dari padang pasir yang panas, sampai kutub utara yang beku kita masih dapat menjumpai bakteri. Namun bakteri juga memiliki batasan suhu tertentu dia bisa tetap bertahan hidup (Team Pengajar Mikrobiologi Dasar, 2009).
Teknik dasar analisis mikrobiologi dapat dilakukan dengan teknik pengenceran. Teknik dilusi sangat penting di dalam analisa mikrobiologi.
Saat pengambilan sampel harus diperhatikan sterilitasnya, diusahakan tidak ada kontaminasi dari kulit canalis auditorius externus dengan teknik : kulit dibersihkan dengan alkohol 70%; kontaminasi dari udara luar dihindari dengan meletakkan lampu bunsen di depan lubang botol steril berisi media transport saat memasukkan sampel ke dalam cawan petri (Anonim, http://rachdie.blogsome.com).
Mikroba di alam mengambil peranan sangat penting dan terdapat dalam berbagai kondisi klimat : baik dingin, panas, basah, kering, ada udara, tidak ada udara, asin, tawar, asam, basa, bertekanan atau tidak bertekanan, simbiosis dengan host atau parasit terhadap host, dll.
Dalam studi dan analisis terhadap mikroba diperlukan isolasi mikroba tersebut dari tempat hidupnya. Teknik isolasi yang benar dan tepat perlu dilakukan dilapangan dan dilaboratorium. Tekhnik benar dan tepat akan menjamin jenis-jenis yang tepat dan kemudahan dalam memprediksi dan mengidentifikasinya (Team Pengajar Mikrobiologi Dasar, 2009).
Dalam dunia mikrobiologi, dikenal beberapa istilah seperti inokulasi, kultur dan isolasi. Inokulasi adalah suatu usaha menumbuhkan mikroorganisme dari satu sumber ke media pertumbuhan steril. Biakan yang tumbuh disebut dengan kultur. Isolat adalah biakan murni dari mikroorgansime yang diharapkan berasal dari satu jenis, sedangkan isolasi adalah usaha untuk mendapatkan isolat.
Sumber isolasi → Inokulasi → Kultur/biakan → Isolasi → Isolat.
Membiakkan bakteri dapat dilakukan dengan berbagi cara, salah satunya pengembangbiakan dalam media cawan petri. Pada pembuatan media agar padat di perlukan takaran agar yang benar. Jika pembuatannya terlalu pekat maka Aw rendah sehingga mikroorganisme tak akan tumbuh dengan baik. Dan sebaliknya jika pembuatan media terlalu encer maka nutrisi sedikit dan hal tersebut menyebabkan mikoorganisme terhambat pertumbuhannya pula (Anonim, http://scribd.com).





BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1
4.1.1    Media NA 10-5
            
1.    Warna        : Putih
    Form        : Filamentous
    Margin        : Filamentous
    Permukaan    : Rata
    Elevasi        : Flat
2.    Warna        : Putih
    Form        : Circular
    Margin        : Entire
    Permukaan    : Rata
    Elevasi        : Convex


4.1.2    Media NA 10-6           

3.    Warna        : Putih
    Form        : Irregular
    Margin        : Undulate
    Permukan    : Berlendir
    Elevasi        : Convex
4.    Warna        : Putih
    Form        : Fillamentous
    Margin        : Undulate
    Permukaan    : Berlendir
    Elevasi        : Flat

   
4.1.3    Media PDA 10-5

1.    Warna        : Putih
    Form        : Circular
    Margin        : Entire
    Permukaan    : Berlendir
    Elevasi        : Convex

4.1.4    Media PDA 10-6
   
Ket : Mikroba tidak tumbuh




4.2    Pembahasan
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara lain, untuk mengisolasi bakteri dapat dilakukan dengan cara goresan (streak plate), cara taburan atau tuang (pour palte), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution method), serta mikromanipulator (the micromanipulator method) (D. Lim, 1998).
Biakan murni bakteri adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteri yang ditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut berfungsi sebagai medium pertumbuhan. Medium ini dapat berfungsi sebagai sumber nutrisi yang diperlukan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Bahan dasar yang digunakan untuk medium pertumbuhan ini adalah agar-agar. Untuk bakteri heterotrof, medium dilengkapi dengan air, molekul makanan (misal gula) sumber nitrogen dan mineral. Untuk hasil yang lebih baik agar bakteri tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih dahulu (Dwidjoseputro, 1994).
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
Pada pengamatan mikroba kali ini, digunakan teknik pengenceran atau dilusi. Tekhnik ini sangat penting di dalam analisa mikrobiologi. Karena hampir semua metode perhitungan jumlah sel mikroba mempergunakan teknik ini, seperti TPC (Total Plate Count). Sampel yang digunakan adalah sampel tanah humus. Tanah humus merupakan tanah yang sangat subur dan berasal dari pembusukan daun-daun tumbuhan. Tanah humus adalah salah satu media tumbuh  yang baik untuk bakteri. Terlebih jika bercampur dengan pembusukan dari kotoran-kotoran hewan.
Sampel tanah humus yang akan digunakan sebagai media, hendaknya adalah tanah yang gembur atau subur. Hal ini dikarenakan supaya bakteri yang akan diisolasi dan diidentifikasi dapat tumbuh dengan baik. Tanah humus juga merupakan tempat tempat hidup yang baik untuk cacing karena banyak mengandung O2 (oksigen). Sehingga diharapkan dapat mengandung banyak bakteri.
Tekhnik pengenceran yang dilakukan merupakan teknik yang paling baik digunakan untuk mengidentifikasi bakteri yang tumbuh. Tujuan dari penggunaan teknik pengenceran ini adalah untuk meminimalisasi mikroba yang tumbuh (Anonim, http://www.scribd.com).
Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Subtansi kimia organik dan inorganik diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari likungan kemudian ditransformasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapa nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler (Lim, 1998). Bakteri dalam medium NA juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen (yang menyusun). Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan 24 jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang disebut dengan pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel baru (Volk, 1993).
PH merupakan faktor yang sangat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pembuatan medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak cocok untuk dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup pada kondisi tersebut. Medium  PDA didiamkan atau disimpan selama 2 x 24 jam untuk menyakinkan bahwa medium masih steril, karena selain pH sebagai penentu tumbuhnya mikroba, alat dan medium yang steril juga menentukan (Dwidjoseputro, 1994).
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara lain, untuk mengisolasi bakteri dapat dilakukan dengan cara goresan (streak plate), cara taburan atau tuang (pour palte), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution method), serta mikromanipulator (the micromanipulator method). Jadi tujuan dari isolasi dan identifikasi mikroba adalah untuk keperluan studi dan analisis terhadap mikroba tersebut baik setiap karakteristik pertumbuhan koloni tiap mikroorganisme .
Teknik pengenceran dilakukan pada sampel tanah hanya sampai pada pengenceran tingkat 6. Hal ini dikarenakan tanah tingkat kepekatannya lebih tinggi. Sehingga bakteri yang didapatkan bisa lebih di minimalisir. Sedangkan pengenceran pada air hanya sampai pada pengenceran tingkat 3. hal ini dikarenakan air tingkat kepekatannya lebih rendah.
Dalam pengenceran NA 10-5 terdapat beberapa bakteri yang tumbuh tetapi hanya terdapat 2 jenis koloni yang berbeda antara lain fillamentous dan circular. Dalam pengenceran NA 10-6 terdapat beberapa bakteri yang tumbuh tetapi hanya terdapat 2 jenis koloni yang berbeda antara lain fillamentous dan irregular. Namun pada media NA 10-5 jumlah bakteri yang tumbuh lebih sedikit dari media NA10-6, seharusnya bakteri yang tumbuh lebih banyak di pengenceran 10-5 karena pengenceran 10-5 lebih pekat daripada pengenceran 10-6. Adanya perbedaan pada identifikasi kali ini disebabkan karena kesalahan dari praktikan dalam cara kerja atau adanya kekeliruan penandaan pada sampel oleh praktikan. Serta kurang sterilnya tangan praktikan pada saat dilakukannya pengenceran sampel dalam laminar air flow. Kesalahan ini juga dapat disebabkan oleh kurang homogennya pada waktu pengenceran.
Sedangkan dalam pengenceran PDA 10-5 hanya terdapat 1 bakteri yang tumbuh, yaitu bentuk koloni circular. Dalam pengenceran PDA 10-6, tidak terdapat bakteri yang tumbuh. Hal ini disebabkan karena pada saat pengenceran, kurang homogennya pemipetan oleh praktikan. Sehingga, hanya sedikit bakteri yang tumbuh (Team Pengajar Mikrobiologi Dasar, 2009).
BAB V
PENUTUP
5.1    Kesimpulan
-    Tekhnik dasar isolasi mikroba pada praktikum kali ini adalah dengan tekhnik pengenceran. Dalam pengerjaan mikrobiologi sangat memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari.
-    Pada hasil identifikasi, dalam satu media dapat menghasilkan beberapa jenis koloni yang berbeda.
-    Adanya perbedaan dari tingkat pengenceran, dapat mempengaruhi banyaknya bakteri yang tumbuh pada media.
5.2    Saran
Diharapkan dalam praktikum pembungkusan alat harus sesuai dengan yang telah diberitahukan pembimbing praktikum dan para praktikan diharapkan dapat memaksimalkan waktu sebaik mungkin. Serta praktikan dapat lebih memperhatikan kesterilan dalam pengerjaan praktikum.




DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009,Visualisasi Bakteri. Http ://www.scribd.com. Diakses 26/03/2009
Anonim, 2009, Pengendalian Mikroba. Http://www.rachdie.blogsome.com/ Diakses 26/03/2009
Anonim, 2009. Tekhnik Dasar Isolasi Mikrobiologi. Http://blogger.com. Diakses 26/03/2009
Anonim, 2009. Isolasi Bakteri. Http://iqbalali.com, Diakses 26/03/2009
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.
Lim,D. 1998. Microbiology, 2nd Edition. McGrow-hill book, New york.
Pelczar,Michael. 2006. Mikrobiologi Dasar. Universitas Indonesia Press : Jakarta
Tim Pengajar Mikrobiologi dasar. 2009. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Program Studi Biologi, FMIPA UNMUL, Samarinda

0 komentar: